Selasa, 06 Maret 2018

Aplikasi Chatting UKM UNJA

Assalamuallaikum Wr. Wb.,

Apa kabar nih sob...
Okay! kali ini Ahmad mau ngeshare aplikasi chatting UKM Universitas Jambi nih sob..
Sebenarnya aplikasi chatting ini merupakan aplikasi rebuild nih sob..

Rebuild gimana nih Ahmad?
Maksud dari rebuild disini adalah pembangunan ulang dari aplikasi yang telah Ahmad buat sebelumnya sob... Jadi ceritanya gini sob.. Sebelumnya nih ada seorang client yang request minta buatin aplikasi "Chatting buat forum" mereka sob (pada satu web freelance di Indonesia). Karena projectnya telah selesai dan dirasa mubazir kalo gak dimanfaatin lagi, jadi Ahmad rebuild ulang aplikasinya buat tujuan UKM di Univeritas Jambi nih sob..

Bagi sobat yang berasal dari Universitas lain, boleh juga nih sob request lewat kolom komentar dibawah ataupun lewat kontak Ahmad nih sob...

Okay langsung saja nih sob... berikut penampakan aplikasinya sob:
Untuk saat ini aplikasi diatas masih dalam tahap alpha sob.. bagi sobat yang penasaran akan perkembangan dari aplikasi diatas, sobat bisa cek melalui link ini sob: http://ahmad.student.unja.ac.id/2018/03/06/aplikasi-chatting-umk-unja/.

Cukup dulu ya sob.. sampai jumpa lagi..

Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Sabtu, 10 Februari 2018

Tutorial PHP 7 : CRUD Database


Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Wah! Tidak terasa sudah tutorial ke-7 nih sob.. Tutorial ke-7 ini merupakan tutorial terakhir dari artikel Ahmad mengenai pemrograman web PHP dasar nih sob.. Oleh karena itu sobat harus nyimak dengan seksama ya sob okay…
Menurut Tim Laboratorium Komputer Fakultas Teknik Janabadra (2016), CRUD merupakan singkatan dari Create, Read, Update, dan Delete. Operasi CRUD merupakan operasi yang secara keseluruhan membutuhkan database. Begitu pula menurut StivenKatuuk (2017) di sekolahkoding.com yang mengutarakan bahwa "CRUD merupakan suatu singkatan dari Create, Read, Update dan Delete. C (Create): yang berarti membuat sebuah data baru, contoh kita sedang melakukan registrasi disebuah web itu sudah merupakan Create dari CRUD karena kita membuat dan menyimpan data registrasi ke database. R (Read): Membaca atau menampilkan suatu data yang tadinya berada didatabase MySQL misalnya, kemudian ditampilkan di WEB menggunakan bahasa pemrograman Php U (Update): nah untuk yang satu ini prosesnya adalah mengedit sebuah data dari database yang kemudian di edit menggunakan bahasa pemrograman Php berupa WEB. Contoh edit profil facebook. D (Delete): Pastinya Anda tahu fungsinya apa bukan? Fungsinya hampir sama dengan Update akan tetapi proses ini adalah untuk melakukan penghapusan data di database melalui bahasa Php. Contoh pada sebuah blog terkadang ada komentar, kemudian kita hapus komentar tersebut, nah itu sudah termasuk proses delete dalam CRUD".
 Pengkodean create data (menambah record pada database) dalam PHP dapat dilakukan hanya dengan mengeksekusi perintah SQL. Untuk mendalami perintah-perintah SQL, sobat dapat membuka website http://jefrimarzal.staff.unja.ac.id/pengajaran/basis-data-2/. Secara sederhana, perintah SQL untuk CRUD yakni:
Perintah dasar create:
“INSERT INTO nama_tabel (nama_field1, …, nama_field_n) VALUES (value_ke_1, …, value_ke_n)”;
Sebagai contoh dalam pemrograman web PHP yakni sebagai berikut:
<?php
    $server = "localhost";
    $user   = "root";
    $sandi  = "";
    $dbku   = "database_buku";
    $db     = mysqli_connect($server, $user, $sandi, $dbku);
    // Perintah Create Database //
    $id_buku  = "B-001";
    $judul    = "Pelangi di ujung senja";
    $penerbit = "Ahmad";
    $sql   = "INSERT INTO tb_buku (id_buku, judul, penerbit) VALUES ('$id_buku','$judul', '$penerbit')";
    $query = $db->query($sql);
    // Perintah Create Database //
?>
Perintah dasar delete:
“DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi”;
Contoh dari perintah delete database:
<?php
    $server = "localhost";
    $user   = "root";
    $sandi  = "";
    $dbku   = "dataase_buku";
    $db     = mysqli_connect($server, $user, $sandi, $dbku);
    // Perintah delete Database //
    $idbuku = "B-002";
    $sql   = "DELETE FROM tb_buku WHERE id_buku='$id_buku'";
    $query = $db->query($sql);
    // Perintah delete Database //
?>
Perintah dasar update:
“UPDATE nama_tabel SET nama_field=’value’, nama_filed_2=’value’ WHERE kondisi”;
Contoh dari perintah update database:
<?php
    $server = "localhost";
    $user   = "root";
    $sandi  = "";
    $dbku   = "database_buku";
    $db     = mysqli_connect($server, $user, $sandi, $dbku);
    // Perintah update Database //
    $idbuku = "B-001";
    $penerbit = "Bumi Aksara";
    $sql   = "UPDATE tb_buku SET penerbit='$penerbit' WHERE id_buku='$idbuku'";
    $query = $db->query($sql);
    // Perintah update Database //
?>
Perintah dasar read database:
“SELECT * FROM nama_tabel WHERE kondisi”;
Contoh dari perintah read database:
<?php
    $server = "localhost";
    $user   = "root";
    $sandi  = "";
    $dbku   = "database_buku";
    $db     = mysqli_connect($server, $user, $sandi, $dbku);
    // Perintah read Database //
    $sql   = "SELECT * FROM tb_buku WHERE penerbit='Bumi Aksara'";
    $query = $db->query($sql);
    while ($data = $query->fetch_assoc()) {
        echo "Id      : ".$data["id_buku"]."<br>";
        echo "Judul   : ".$data["judul"]."<br>";
        echo "Penerbit: ".$data["penerbit"]."<br>";
    };
    // Perintah read Database //
?>
Gimana sob? Sudah paham.. Kalau belum ditelaah kemabali ya sob.. Sebelum Ahmad tutup nih sob, Ahmad mau ngasih sedikit trik biar penulisan kode PHP kita lebih pendek dan enak kalo dilihat. Yakni hal ini terfokus pada hal yang sering dilakukan berulang-ulang disetiap halaman web. Salah satunya adalah kode koneksi database pada contoh diatas. Untuk mengatasi perulangan hal-hal yang sama kita dapat atasi dengan membuat sebuah file .php baru (sebagai contoh koneksi.php) dan kemudian menginclude ataupun merequirekannya file tersebut. Sebagai contoh yakni sebagai berikut nih sob:
<?php
    require("koneksi.php");
    // Perintah read Database //
    $sql   = "SELECT * FROM tb_buku WHERE penerbit='Bumi Aksara'";
    $query = $db->query($sql);
    while ($data = $query->fetch_assoc()) {
        echo "Id      : ".$data["id_buku"]."<br>";
        echo "Judul   : ".$data["judul"]."<br>";
        echo "Penerbit: ".$data["penerbit"]."<br>";
    };
    // Perintah read Database //
?>
Untuk tutorial pemrograman PHP dasar Ahmad cukupin sampai disini ya sob.. Bagi sobat yang ingin bertanya lebih dalam mengenai pemrograman web PHP bisa sobat lakukan dengan menginputkan pertanayaan sobat pada form komentar dibawah, ataupun secara pribadi ke kontak Ahmad sob (dapat dilihat pada panel kontak diatas). Sebelum Ahmad tutup, Ahmad mau meminta maaf kepada sobat-sobat sekalian apabila ada kesalahan dalam pengetikan artikel-artikel tutorial pemrograman web PHP ini ya sob.. Semoga ilmunya dapat bermanfaat.. Amin..
Wassalamuallaikum Wr. Wb.
DAFTAR RUJUKAN
Stivenkatuuk. 2017. Pengertian Crud di PHP dan MySQL. https://www.sekolahkoding.com/forum/pengertian-crud-di-php-dan-mysql (diakses pada 13 Februari 2018).
Tim Laboratorium Komputer Fakultas Teknik Janabadra. 2016. Pemrograman Web: Code Igniter. Yogyakarta: Universitas Janabadra.

Tutorial PHP 6: Koneksi Database


Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Apa kabar nih sob? Masih semangat kan? Di tutorial ke-6 ini kita bakalan ngebahas tentang bagaimana menghubungkan aplikasi PHP yang telah kita rangang/bangun dengan database sob. Nah sebelum mengkonfigurasikan aplikasi web PHP kita dengan database sobat harus terlebih dahulu mengetahui konsep dasar dan juga perancangan dasar dari suatu database. Dalam merancang suatu database haruslah minim dari sifat redundant dengan cara mengoptimalkan tingkat kenormalannya dengan menggunakan teknik/cara normalisasi. Bagi sobat yang ingin mendalami bagaimana cara merancang data base yang baik dan benar sobat bisa mendalaminya pada website Bapak Dr. Jefri Marzal, M.Sc., D.I.T (http://jefrimarzal.staff.unja.ac.id/pengajaran/basis-data-1/basis-data-1/).
Setelah sobat berhasil merancang database, tahapan yang selanjutnya dilakukan adalah menghubungkan aplikasi web PHP yang telah kita buat dengan database (yang telah dirancang sebelumnya). Adapun teknik ataupun cara mengkoneksikannya yakni sebagai berikut:
“mysqli_connect(server, username, password, nama_database)”
Sebagai contoh:
<?php
    $sever = "localhost";
    $user  = "root";
    $sandi = "";
    $dbku  = "database_buku";
    $db    = mysqli_connect($sever, $user, $sandi, $dbku);
?>
Yups.. mudah sekali bukan cara mengkoneksikannya?
Untuk tutorial ke-6 ini, Ahmad rasa cukup ya sob.. Pesan dari Ahmad:
  1. Silahkan sobat implementasikan apa yang sudah dipelajari dari tutorial 1 s.d. tutorial 6; serta
  2. Untuk membuat aplikasi yang baik, sobat sebaiknya merancang database yang baik pula (dengan meminimalisir redudandant). Karena dalam hal ini Ahmad tidak menjelaskannya secara detail. Sobat dapat mempelajarinya di http://jefrimarzal.staff.unja.ac.id/pengajaran/basis-data-1/basis-data-1/.
Ahmad akhiri artikel kali ini.. Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Tutorial PHP 5 : Cookie dan Session

 
Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Tak terasa nih sob! kita sudah sampai pada tutorial ke-5. Bentar lagi khatam nih sob.. Hehe. Dipertemuan ke-5 ini kita akan membahas mengenai session dan cookie Sob!. Sebelum memulai koding nih sob. Ada baiknya kita mengenal dulu nih, apa itu session dan juga cookie sob.
Menurut Solichin(2009), session merupakan hal yang cukup penting dalam aplikasi berbasis web. Dengan session memungkinkan programmer menyimpan informasi user secara semi-permanen, artinya selama masa tertentu informasi akan tersimpan. Penyimpanan isi variabel session berada di server, jadi tidak bisa diakses secara langsung oleh client.Dalam aplikasi berbasis web, session banyak digunakan sebagai autentifikasi login. Dengan session memungkinkan programmer mengatur siapa saja yang bisa mengakses suatu halaman. Misalnya saja, untuk melihat halaman kotak surat pada email, kita harus login terlebih dahulu. Dalam proses login antara lain akan terjadi pembuatan suatu session yang akan dibawa oleh user di setiap halaman. Di halaman kotak surat, session tersebut akan diperiksa. Jika session benar maka user dipersilahkan membuka halaman kotak surat, namun jika salah maka user tidak bisa membuka halaman kotak surat dan biasanya akan diminta untuk login terlebih dahulu. Itulah sebabnya, user tidak bisa mengakses halaman kotak surat secara langsung tanpa melakukan login.
Kalau menurut Ahmad sih, mudahnya:
“Session merupakan suatu teknik yang membuat satu atau lebih variabel memiliki sifat semi permanen, sehingga nilai dari variabel tersebut tidak hilang walaupun terjadi aksi perpindahan halaman website. Contoh implementasi dari session adalah fitur login”.
Dalam menggunakan session, hal yang harus sobat perhatikan adalah pembuatan dan juga penghancuran dari suatu session sob. Untuk dapat mengakses ataupun membuat suatu session hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mendeklarasikan “session_start()” sebelum variabel session dipanggil sob.. Contoh mudahnya adalah modifikasi script dari tutorial sebelumnya yang menjadi seperti berikut:
<?php
 if(!empty($_POST)) {
     $user  = $_POST["username"];
     $sandi = $_POST["sandi"];
     session_start();
     $_SESSION["username"] = $user;
     $_SESSION["sandi"]    = $sandi;
 };
?>
Kalo sobat ingin memanggil variabel tersebut di halaman lain, sobat harus terlebih dahulu menambahkan kode “session_start()”, sebelum nama variabelnya dipanggil. Contohnya seperti berikut ini sob:
<?php
    session_start();
    echo “Hai ”.$_SESSION[“username”];
?>
Nah, fitur login sudah kita buat nih sob.. Udah solved nih sob harusnya. Ngomong-ngomong kalo ada fitur login, harusnya fitur logout juga ada kan sob.. Nah fitur logout itu sebenarnya sederhana banget nih sob.. cukup menghancurkan session yang ada..
Oh gampang ya Ahmad, caranya?
Caranya begini nih sob:
<?php
    session_start();
    session_destroy();
    header(“location:index.php”); //Redirect halaman
?>
Seperti halnya session, cookies juga merupakan sebuah konsep penyimpanan informasi user. Hanya saja, jika session tempat penyimpanan berada di server, cookies berada di client. Oleh karena itu, konsep cookies sebaiknya jangan digunakan untuk menyimpan informasi login user seperti username, password dsb. Selain user bisa melihat informasi yang disimpan, user juga bisa men-disable cookies itu sendiri. Jika cookies di-disable, maka program yang memanfaatkan cookies tentunya tidak akan berjalan dengan baik. Cookies sendiri biasanya dipakai dalam aplikasi shooping cart. Biasa digunakan untuk menyimpan sementara, produk-produk yang dipilih oleh pengunjung pada saat berbelanja (Solichin, 2009). Menurut Pradana (2012), Cookie  mempunyai  umur,  artinya  adalah  setiap  data  yang  kita  simpan  dalam  komputer  user  suatu saat  bisa  hilang  atau  musnah.  Ini  dikarenakan  bahwa  cookie  mempunyai  umur  atau  masa  disimpan dalam komputer user.Untuk membuat cookie, PHP menyediakan fungsi yaitu:
“setcookie(name, value, expire);”
dimana: - Name, untuk nama cookie, yang mana digunakan sebagai pengenal cookie;
              - Value, berisi nilai yang akan disimpan dalam cookie; dan
              - Expire, waktu dimana cookie akan dihapus.
Contoh implementasi dari penggunaan cookie yakni sebagai berikut:
<?php
    $info = “Semoga infonya berkah”;
    setcookie(“pesan”, $info, time()+3600);
?>
Untuk membacanya, sobat bisa menelaah kode berikut:
<?php
    echo “Info: ”.$_COOKIE[“pesan];
?>
Sedangkan untuk menghapusnya sobat bisa melakukannya dengan mengeksekusi perintah:
<?php
    setcookie (“pesan”, “”, time()-3600);
?>
Secara konsep sih, sebenarnya perintah diatas adalah suatu teknik dimana data cookie pada media penyimpanan client dimodifikasi pada bagian valuenya menjadi blank (“”) dan expired timenya dipercepat. Dengan demikian web browser akan menganggap bahwa cookie tersebut telah expired, dan segera menghapusnya.
Gimana sobat? Udah paham belum? Jika sobat masih merasa bingung. Sobat bisa langsung menanyakannya melalui kolom komentar dibawah. Okay.. Sampai jumpa lagi ya..
Wassalamuallaikum Wr. Wb.

DAFTAR RUJUKAN
Pradana, Fajar. 2012. PHP Pemrograman WEB. Malang: Universitas Brawijaya.
Solichin, Achmad. 2009. Pemrograman Web. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Tutorial PHP 4: Form Control


Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Masih dengan Ahmad Saparudin dalam hal mengulas pemrograman web PHP. Disini kita akan melanjutkan usalan kita yang sebelumnya (Algoritma pemrograman PHP), yang kali ini kita bakalan berfokus dengan form control. Sebelum memasuki materi kali ini, Ahmad mau mastikan bahwa sobat sudah bisa membuat form (penulisan dalam bentuk HTML) dan bisa menjawab pertanyaan berikut:
  1. Apakah perbedaan antara echo dan print?
  2. Kapankah digunakan if-else dan switch-case?
  3. Benar atau salah bahwa dalam pengulangan while atau do-while, suatu perulangan akan berhenti ketika kondisinya tidak lagi terpenuhi (salah). Jika benar cobalah utarakan alasannya? (boleh via komentar apabila berkenan atau cukup dalam benar sobat sekalian).
Gimana, sobat sudah bisa menjawab semua pertanyaan diatas? Jika belum sobat sebaiknya kembali lagi ke tutorial sebelumnya. Namun, jika sobat sudah dapat menjawab seluruh pertanyaan diatas. Sobat bisa langsung scroll kebawah buat ngulas materi “Form Control” bareng sama Ahmad. Okay.. sedikit mengingatkan, adapaun aturan belajar bersama Ahmad yakni:
  1. Jika sobat udah mulai pusing dan mual-mual, silahkan matikan hp/pc sobat dan istirahatlah;
  2. Jika sobat mulai ngerasa salah satu ‘tulisan’ diartikel Ahmad ada yang gak dipahamin, sillahkan kembali ke artikel sebelumnya; dan
  3. Jika sobat ngerasa ilmu ini bermanfaat, jangan lupa katakana Alhamdulillah (kagak perlu update sosmed okay :D).
 "Lupakan kebaikan yang sudah kamu lakukan, dan berpikirlah untuk melakukan kebaikan lainnya. Demikianlah salah satu ciri-ciri orang yang ikhlas. (Hohohihe, 2007)"
Sip… langsung aja nih.. kita masuk ke materi kita.. Pertama tama kita buat dulu nih kode HTMLnya.. biar mudah sobat bisa ketik ulang kode yang sudah Ahmad buat dibawah ini:
<html>
<head>
    <title>Ahmad belajar PHP</title>
</head>
<body>
    <h1>Contoh Form Control</h1>
    <form action=" " method=" ">
        <input type="text" name="username" placeholder="Masukkan Username">
        <input type="password" name="sandi" placeholder="Masukkan Sandi">
        <input type="submit" name="login" value="Login">
    </form>
</body>
</html>
Ingat sobat! Diketik ulang ya.. jangan dikopas.. kenapa jangan dikopas? Karena setelah Ahmad teliti, banyak banget person-person yang dikemudian hari kebingunan dengan apa yang pernah dia tulisanya. Beda halnya dengan orang yang mengetik ulang. Biasanya orang tersebut dapat mengingat atau bahkan mengembangkan apa yang sudah ditulisnya.
Setelah kode HTML tersebut sobat ketik, silahkan sobat simpan dalam format .php ataupun .html (biar menjadi kebiasaan yang baik, sobat simpan saja dalam bentuk .php dan masukkan kedalam direktori web pada server apache sobat. Kalau sobat menggunakan XAMPP biasanya direktori webnnya bernama htdocs, namun kalau sobat menggunakan Apache2 nama direktorinya adalah www).
Setelah file tersebut sobat simpan, sobat buat kembali file PHP dengan kode sebagai berikut:
<?php
 if(!empty($_POST)) {
     $user  = $_POST["username"];
     $sandi = $_POST["sandi"];
     echo "Selamat datang ".$user;
 };
?>
Kemudian, simpan kode diatas pada folder web service, serta ingatlah nama filenya (anggap saja FormControl.php). Pada file .HTML sobat, silahkan tambahkan lokasi dari FormControl.php tepat pada tag “action” dalam element <form>, serta “method”nya menjadi “POST”. Biar lebih mudah, silahkan sobat lihat contoh dibawah:
<html>
<head>
    <title>Ahmad belajar PHP</title>
</head>
<body>
    <h1>Contoh Form Control</h1>
    <form action="FormControl.php" method="POST">
        <input type="text" name="username" placeholder="Masukkan Username">
        <input type="password" name="sandi" placeholder="Masukkan Sandi">
        <input type="submit" name="login" value="Login">
    </form>
</body>
</html>
Untuk mencobanya, silahkan jalankan service apache sobat, dan kunjungi halaman .HTML sobat, kemudian inputkan username dan juga sandi. Maka akan muncul pesan “Selamat Datang _____”.
Ahmad, pada langkah sebelumnya kenapa methodnya menjadi “POST”? kenapa tidak yang lain? Dalam pemrograman WEB PHP, terdapat dua buah method yang sudah familiar (yakni POST dan GET). Terus kenapa dalam contoh ini menggunakan method POST?
Hal tersebut disebabkan karena data yang dikirimkan bersifat vital (password). Maka method yang digunakan sebaiknya adalah POST. Dengan menggunakan method POST, nilai/value yang dikirimkan ke server tidak akan ditampilkan pada AddressBar. Namun apabila kita menggunakan method GET, maka password dari user akan Nampak pada Address Bar. Oh gitu.. Terus anggap saja datanya tidak vital. Dan saya sebagai programmer ingin methodnya menjadi GET. Apakah terdapat perubahan pada kode PHPnya?
Jawabannya: tentu, namun perubahannya tidaklah banyak. Adapun hal-hal yang perlu diubah yakni sebagai berikut:
<?php
 if(!empty($_GET["username"])) {
     $user  = $_GET["username"];
     $sandi = $_GET["sandi"];
     echo "Selamat datang ".$user;
 };
?>
Gimana sobat? Sudah paham kan sekarang? Kalau sobat masih bingung dan ingin bertanya sobat bisa langsung tulis pertanyaan sobat pada form komentar dibawah, dan insyaAllah akan Ahmad jawab sob..  Sebelum Ahmad tutup, Ahmad mau ngasih info nih sob.. bahwa selain dari menggunakan $_POST dan $_GET, control form juga dapat dilakukan dengan menggunakan perintah $_REQUEST. Penasaran apa bedanya? kalo sobat penasaran sobat bisa "Download" materinya di halaman unduh melalui panel diatas sob. Okay... Untuk kali ini sudah dulu ya sob.. Sampai jumpa lagi..
Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Tutorial PHP 3: Algoritma Pemrograman

Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Apa kabar sobat? Ketemu lagi nih sama Ahmad di tutorial pemrograman web yang ke-3. Di tutorial kali ini kita bakalan mengulas tentang algoritma pemrograman dalam PHP. Secara konseptual  sih, sebenarnya algorima itu sesuai dengan logika/kemampuan dari individu itu sendiri-sendiri sob. Kenapa gitu Ahmad? karena:
“Algoritma dapat diibaratkan sebagai langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah”.
Sebagai contoh sih gini sob.. Misalnya kalian punya ember A dan ember B nih ya.. Dimana ember A berisi pasir, dan ember B berisi tanah. Persoalan yang muncul adalah: “Bagimana cara menukar isi ember A dengan isi ember B”? Hayo.. sobat bisa gak?
Sederhananya sih, penyelesaian pertukaran ember diatas dapat diatasi dengan mengambil sebuah ember baru lagi untuk menampung isi dari salah saru embernya sob.. Ilustarisnya sih gini sob:
  1. diambil ember C,
  2. isi ember A (pasir) dimasukkan kedalam ember C,
  3. isi ember B (tanah) dimasukkan kedalam ember A, dan
  4. isi ember C (pasir) dimasukkan kedalam ember B.
Selesai bukan? Nah.. Hal tersebut juga bisa kita coba kedalam bentuk pemrograman web PHP sob.. Contohnya kita mau menukar nilai variabel $a dengan nilai variabel $b :
<?php
   $a=3;
   $b=4;
      // Nilai $a adalah 3 dan nilai $b adalah 4
      //Algoritma
         $c = $a;
         $a=$b;
         $b=$c;
      //Algoritma
      // Nilai $a adalah 4 dan nilai $b adalah 3
?>
Nah.. sebelumnya tadi Ahmad bilang, kalau sebenarnya algoritma itu sesuai dengan kemampuan individu itu sendiri.. Maksudnya gimana nih? Maksudnya sederhana sob. Misalnya kita gunakan contoh pertukaran nilai variabel $a dan $b. Secara umum orang akan menggunakan contoh dari pengkodean diatas sob. Tapi beberpa diantaranya ada juga yang menggunakan teknik pengkodean berikut sob buat menukar nilai variabel $a dengan $b.
<?php
   $a = 3;
   $b = 4;
   // Nilai $a adalah 3 dan nilai $b adalah 4
      //Algoritma
         $a = $a*$b;
         $b = $a/$b;
         $a=$a/$b;
      //Algoritma
   // Nilai $a adalah 4 dan nilai $b adalah 3
?>
Gimana sob? Hasilnya juga sama kan? Nah selain dari cara diatas, sebenarnya juga banyak nih sob.. cara buat nukar variabel $a dengan $b. Bahkan setelah Ahmad dalamin, bisa >100 teknik algoritma yang bisa dipake cuma buat nukar $a dengan $b. Bagi sobat yang kepingin nanya algoritmanya gimana, sobat bisa mengajukan pertanyaan sobat melalui kolom komentar dibawah ataupun melalui kontak Ahmad nih (pada panel kontak diatas).
Balik lagi nih sob ke pokok bahasan kita, berkenaan mengenai algoritma pemrograman PHP ini sob, Ahmad balakan mengulas tentang:
  1. Percabangan,
  2. Switch-Case, dan
  3. Perulangan.
Kok cuma itu aja sih Ahmad? Yup.. cukup dengan mengusai ketiga sub pokok bahasan tersebut, sobat seharusnya sudah cukup mahir dalam bermain logika algoritma sob.. 
A. Pecabangan
“Secara sederhana percabangan itu, merupakan suatu hal yang akan dilakukan ketika suatu kondisi terpenuhi dan apabila tidak terpenuhi”.
Maksudnya gimana nih? Misalnya gini sob ada pernyataan: “Jika hari ini tidak hujan, maka saya akan pergi ke sekolah. Dan apabila hari ini hujan maka saya akan pergi ke perpustakaan kota.”. Berdasarkan pernyataan tersebut sob,. Ternyata hari ini hujan sob.. jadi saya akan pergi ke perpustakaan.. (ini perumpamaan ya sob.. Ya walaupun hujan tetep aja kita harus pergi ke sekolah :D . ). Nah biar lebih srek di hati ininih sob contoh pengkodean dalam PHPnya:
<?php
   $hari=”hujan”;
   if ($hari!=”hujan”) {
         echo “Saya pergi ke sekolah”;
      } else {
         echo “Saya pergi ke perpustakaan kota”;
   };
?>
Ketika file .php tersebut kita jalankan maka hasilnya adalah “Saya pergi ke perpustakaan kota”. Gimana udah paham? Biar mudahnya Ahmad kasih sketsanya nih sob perhatiin ya:
<?php
   if(kondisi) {
      aksi ketika kondisi terpenuhi
      } else {
      jika kondisi tidak terpenuhi
   }
?>
Gimana paham kan? Sebagai contoh penunjang lain yakni sebagai berikut sob:
<?php
   $umur = 21;
   if ($umur>20) {$status=“Sudah dewasa”;} else
   {$status=“Anak-anak”;};
   echo $status;
?>
Ahmad.. kalau mau nambah kondisi lagi bisa? Misalnya jika umurnya < 11 tahun itu anak-anak. Jika >11 tahun dan < 20 tahun itu remaja, dan jika >20 tahun itu desawa bisa?
Jawabannya bisa donk… Nah gini nih pengkodeannya:
<?php
   $umur = 21;
   if ($umur>20) {$status=“Sudah dewasa”;} else
   if ($umur>11) {$status=“Remaja”;} else
   {$status=“Anak-Anak”;};
   echo $status;
?>
Ingat ya sob.. disana ada else if . Hasil dari pengkodean diatas itu adalah “Sudah Desawa” sob..  tapi beda halnya kalo sobat ngodingnya begini nih:
<?php
   $umur = 21;
   if ($umur>20) {$status=”Sudah dewasa”;};
   if ($umur>11) {$status=“Remaja”;};
   if ($umur<12) {$status=“Anak-Anak”;};
   echo $status;
?>
Jika sobat ngoding dengan cara diatas hasil outputnya bukan “Sudah deawasa” sob, melainkan “Remaja”. Okay perhatiin ya sob.. disini kita kudu paham logikanya.
B. Switch-Case
Setelah ngulas tentang percangan kini, kita ulas tentang switch-case sob.. Nah secara hasil fungsional switch-case dan if-else itu rada-rada mirip sob.. Namun ada bedanya sob.. Misalnya gini nih:
<?php
   $jk = “L”;
   if ($jk = “L”) {echo “Laki-Laki”;} else
   {echo “Perempuan”;};
?>
Nah kalo make switch-case:
<?php
   $jk = “L”;
   switch($jk) {
         case “L” : echo “Laki-laki”; break;
         case “P” : echo “Perempuan”;break;
         default : echo “Inputan tidak valid”;
    };
?>
Nah ujika sobat running perintah diatas bakalan sama-sama ngehasilin output “Laki-Laki” sob.. Tapi coba kalo sobat ubah jadi “X” misalnya.. Nanti outputnya bakalan beda sob… Dimana kalo sobat make if-else outputnya bakalan “Perempuan” sedangkan kalo make switch-case outputnya bakalan “Inputan tidak valid”. Giaman udah ketemu kan bedanya…?
Nah buat tips ya sob.. Jika sobat buat pengkodean dengan range sobat sebaiknya menggunakan if-else ya sob.. bukan switch-case.. Misalnya:
<?php
   $pts = 85;
   if ($pts >= 80) {echo “PTS lebih dari 79.9”;}  else
   {echo “PTS kurang dari 80”;};
?>
Nah kalo logika diatas sobat implementasiin di switch-case gak kebayang dah kodingannya kayak gimana… Hahaha gimana udah paham kan?
C. Perulangan
Dalam perulangan disini Ahmad bakalan ngasih 2 jenis perulangan yang umumnya diimpelemntasiin nih sob.. Yakni for dan while.  Kok Cuma itu Ahmad, kan ada do-while? Yup.. benar sekali, ada do-while. Tapi sebenarnya do-while dengna while itu sama sob.. Cuma beda pada penulisannya..
Maksudnya?
Jadi gini sob logikanya..
“Perulangan while dan do-while dilakukan ketika kondisinya benar.”
Nah pahamin dah sob. Jadi selama kondisinya benar perulangan itu akan dilakukan terus-terusan.. Dalam membuat pengkodean dalam bahasa pemrograman apapun hal ini kudu diberi perhatian sob.. Kalo sobat kelewatan ngasih nilai false ntuh perulangan kagak akan pernah berhenti sob.. dan bisa-bisa laptop sobat ngehang.. Penasaran atau gak percaya? Coba aja jalanain perintah ini sob:
<?php
   $a = 1;
   while ($a=1) {echo “Belajar While <br>”;};
?>
Cobain gih.. pasti ntar laptopnya ngehang.. (Walalupun i7 sekalipun :D) xixi.
Nah.. biar gak ngehang gimana donk Ahmad?
Solusinya kita beri batasan biar bisa ending sob putarannya.. Contohnya kita Cuma mau nyetak sampe 100 x cetak maka:
<?php
   $a = 1;
   while ($a<=100)  {
      echo “Belajar While<br>”;  
      $a++;
    };
?>
Gimana bisa berhenti kan… Pada kode diatas ada penulsian $a++ itu maksudnya incerement sob.. Jadi nilai dari variabel $a akan bertamah +1 ketika putaran tersebut dilakukan. Secara nalar sih.. ketika $a sudah 101 maka kondisi sudah gak lagi benar sob.. Makanya berhenti..
Ahmad, kalo do-while apakah sama?
Sama sob.. hanya saja posisi kodingnya doank yang diubah, contoh:
<?php
   $a = 1;
   do {echo “Belajar While<br>”; $a++;}
   while ($a<=100);
?>
Nah sudah paham kan perbedaannya?
Yang selanjutnya kita bakalan masuk ke perulangan for sob.. Kalo make perulangan for ini sobat gak usah kuatir kalo terjadi ultimate looping sob.. Soalnya memang prinsipnya perulangan for ini merupakan perulangan yang dibuat untuk dapat berhenti. Kerangka kodenya sih begini sob:
<?php
   for (start, akhir, increment/decrement)
   {pengerjaan};
?>
Contohnya begini sob:
<?php
   for($i=1;$i<=100;$i++)
   {echo “Belajar For”;};
?>
Paham kan? Gimana gak susah kan?
Sebelum Ahmad mengakhiri tutorial kali ini, Ahmad mau ngasih tips lagi nih sob, adapun tipsnya yakni:
  1. Jika dalam percabangan terdapat logika matematika maka gunakan if-else,
  2. Jika dalam percabangan berkemungkinan terdapat inputan diluar dari scope logika gunakan switch-case,
  3. Jika dalam perulangan hal yang perlu diulang kita kira-kira tidak mengetahui kapan dia harus berhenti maka gunakan while atau do-while, serta
  4. Apabila dalam perulangan batas ulangnya telah diketahui, maka gunakan perulangan for.
Ahmad rasa tutorial ini udah cukup sob.. Jika sobat ada pertanyaan sobat bisa nanya nih via komentar ataupun kontak pribadi Ahmad. Okay, sampai jumpa lagi sob di tutorial selanjutnya.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Tutorial PHP 2 : Perintah Dasar dalam PHP

Assalamuallaikum Wr. Wb.,
Kembali lagi bersama Ahmad dalam hal pengulasan materi pemrograman web PHP. Dalam tutorial ke-2 ini, Ahmad akan memaparkan perintah-perintah dasar dalam bahasa pemrograman PHP. Okay langsung saja sobat kita masuk ke materinya. Hal yang harus sobat ingat yakni seperti apa yang telah diutarakan dalam tutorial 1, yakni:
"Setiap memulai penulisan bahasa pemrograman PHP, harus diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>."
Sebagai contoh yakni sebagai berikut:
<?php
     echo "Seru ya belajar PHP";
?>
Ahmad, kok ada tulisan echo?
"Dalam pemrograman PHP, perintah echo memiliki fungsi untuk mengoutputkan informasi (baik itu string, variabel, objek, array, dan sejenisnya) ke tampilan layar/ke sisi client."
Selain dari para perintah echo, ada gak sih perintah sejenisnya lain? Jawabannya adalah ada, yakni print khususnya. Terus bedanya dengan echo apa?
"Perbedaan antara echo dan print yakni pada nilai return yang diberikan. Apabila kita menggunakan perintah echo, maka tidak ada nilai return (nilai balik) yang diberikan, sedangkan apabila perintah print digunakan, maka nilai return akan diberikan setelah text/data berhasil dicetak pada layar."
Nah.. bagi sobat yang masih belum begitu paham akan perbedaan kedua hal tersebut, sobat bisa membaca buku elektronik yang sudah Ahmad upload pada panel unggah diatas. Atau bisa juga bertanya lansung kepada Bapak Edi Saputra, S.T., M.Sc. (selaku dosen Universitas Jambi, yang memberikan buku elektronik tersebut kepada Ahmad). Contoh pengkodean lain dari PHP lainnya yakni sebagai berikut sob:
<?php
     $nama = “Ahmad Saparudin”;
     echo “Nama Saya ”.$nama;
?>
Nah hasil dari pengkodean diatas yakni : Nama Saya Ahmad Sparudin. $nama diatas merupakan Variabel sob.. Dalam PHP variabel itu case sensitive sob, jadi $nama gak sama dengan $Nama. Sebenarnya sih, perintah dasar dalam PHP ya cuma itu doank sob! gimana mudah kan?
Lah.. yang bener Ahmad? masa cuma gitu doank?
Yoi... kalau sekedar dasar sih itu doank sob.. :D hehe.. Untuk perintah yang lebih detail, selanjutnya bakalan Ahmad ulas di tutorial ke-3 Sob... dengan judul "Algoritma Pemrograman PHP" . Ditunggu ya sob... But, sebelum Ahmad akhiri tulisan ini, ada beberapa tips/informasi yang mau Ahmad kasih sob... yakni:
"Penulisan PHP dapat diapit pada pengkodean HTML ataupun sebaliknya. Namun ekstensi file haruslah .PHP."
Maksudnya gimana nih Ahmad? Contoh PHP yang diapit dalam kode HTML:
<html>
   <head>
     <title>Ahmad Belajar PHP</title>
    </head>
   <body>
      <h1><?php echo "Serunya bealajar PHP"; ?></h1>
   </body>
</html>
Sedangkan kode HTML yang diapit atau dituliskan dalam bahas pemrograman PHP yakni:
<?php
     echo "<h1>Serunya belajar PHP</h1>";
?>
Secara output (dari apa yang ditampilkan dilayar) kedua kode tersebut hasilnya sama sob (terkecuali pada title bar). Dari contoh kodingan diatas, sobat bisa milih nih.. Mana yang cocok / worth buat sobat terapin sebagai style/cara koding sobat... Oh iya, Ahmad hampir lupa. Buat sobat yang mau ngecoba jalanain kode PHP, sobat harus terlebih dahulu install beberapa program berikut sob:
  1. Apache Server, dan
  2. IDE / 3rd Party Text Editor (Opsional).
Ahmad, apasih apache server? Apache server merupakan server yang nantinya berguna untuk menjalankan kode PHP yang sudah sobat ketik/koding. Untuk apache server, Ahmad saranin sobat bisa make XAMPP ataupun WAMPP, secara fungsional kedua program tersebut sama sob. Jadi yang tinggal pilih aja ya sob. Selain dari Apache server, kedua program tersebut (XAMPP, dan WAMPP) juga sudah diembed dengan MYSQL sekaligus FTP sob. Jadi cukup install salah satu dari kedua program tersebut sobat bisa ngikutin tutorial Ahmad ini (Tutorial Pemrograman PHP) tanpa perlu install program lain lagi sob (khususnya MYSQL). Gak hanya itu, ketika XAMPP atau WAMPP sudah kita install maka otomatis PHPMyAdmin juga ikut keembed sob.. Jadi ketika sobat mau bekerja di database (dikemudian hari) sobat gak perlu buka terminal yang sudah rada mainstraim sob.. hehe.
Lah dari tadi ngomongin Apcahe server, kalo program IDE nya Ahmad? kalau program IDE ini sebenarnya opsional sob.. kalau sobat udah Avance developer sih pakai notepad bawahaan aja bisa koding PHP, cuma dengan adanya IDE ini sobat bisa lebih mudah nih koding PHP. Dan kemudahannya itu rada sulit kalau diungkapin pake kata-kata sob.. jadi ya langsung coba aja deh sob.
Ahmad, apa sih IDE yang recomended?
Buat IDEnya Ahmad rekomendasiin bisa make : Notepad++, Sublime, Atom, ataupun Visual Studio Code. Nah program tersebut sudah Ahmad urutin dari yang paling ringan sampe ke yang rada berat (bagi laptop low end).. Hehe.. Tinggal dipilih ya sob.. mana yang paling worth buat dipake sobat. Kalau saat ini Ahmad sih make Sublime (buat koding HTML, CSS, JS, dan PHP) dan Visual Studio Code buat koding NodeJS + Angular sob.. Sebenarnya sih pake Sublime bisa.. cuma kurang worth aja walaupun udah install plugin-plugin NodeJS. Sudah deh, dari pada ntar keblabasan curhat. Sobat bisa langsung download program-program yang Ahmad paparin diatas dan langsung muali deh kodingnya. Okay.. Ahmad rasa buat, pertemuan kita kali ini udah dulu ya sob.. Sampai bertemu di tutorial selanjutnya.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.